26 Maret 2017

Pengertian Data Purchasing Managers Index PMI

Apakah PMI itu? Purchasing Managers Index (PMI) dibagi menjadi 2 jenis:
1. Services Purchasing Managers Index ( Service PMI Index)
2. Manufacturing Purchasing Managers Index (Manufacturing PMI Index)

Services Purchasing Managers Index (PMI) merupakan sebuah indikator yang mengukur level aktifitas dari para manager pembelian untuk membeli jasa yang dibutuhkan
singkatnya Services PMI adalah data rilis mengenai survei aktifitas sektor jasa

Untuk kawasa Euro ada 2 rilis yaitu Flash dan Final. Flash adalah estimasi angka indeks untuk bulan yang sedang berjalan dan biasanya dirilis pada minggu ke 3 bulan berjalan.
Indeks Services PMI Inggris yang dirilis oleh market berdasarkan survey terhadap sejumlah purchasing manager di seluruh iggris mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini hingga didapatkan gambaran prospek perekonomian kedepan

Indeks PMI untuk sektor jasa ini didasarkan pada 5 indikator utama yaitu: produksi, ketersedian produk, aktifitas pengiriman, jumlah pesanan dan jumlah tenaga kerja. Cara baca data PMI adalah angka indeks diatas 50 menunjukkan aktifitas sektor jasa sedang tinggi (ekspansi) dan dibawah 50 menunjukkan terjadi penurunan (kontraksi)

Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI Manufacturing) diangga investor di sektor ini sebagai leading idikator bagi keadaan perekonomian secara keseluruhan sehingga bisa diperoleh gambaran mengenai hasil penjualan, upah tenaga kerja, persedian barang dan tingkat harga. Indeks PMI Manufacturing yang turun menunjukan tinggkat permintaan konsumen yang melemah, bisa diartikan perekonomian sedang melambat. Sebaliknya jika angka Indeks naik berarti para purchasing managers optimis akan prospek sektor manufactur dengan kata lain ekonomi sedang tumbuh. Sebagai acuan adalah angka 50

Perhitungan indeks PMI Manufacturing  dihitung dari beberapa survey yang dihimpun menjadi satu bilangan tergantung dari salah satu jawaban yang mungkin dari setiap pertanyaan yang diajukan. Pertanyaa dan jawaban bisa berbeda untuk setiap lembaga survey, petanyaan yang pokok untuk setiap lembaga survey adalah:
1. Jumlah pesanan baru (new order)
2. Output hasil produksi (factory output)
3. Jumlah tenaga kerja (empployment)
4. Waktu pengiriman dari pemasok bahan atau material (supplier delivery time)
5. Ketersedian barang-barang penunjang produksi yang dibeli ( stocks of purchases)
jawaban yang umum adalah ada perbaikan (improvement) atau tidak ada perubahan (no change)

Formula untuk menghitung indeks PMI ditentukan dari bobot masing-masing pertanyaan kemudian dikalikan 1.0 untuk jawaban improvement, 0.5 untuk no change dan 0 untuk kemrosotan atau bertambah buruk (deterioration). angka indeks PMI manufacturing diatas 50 menunjukkan ekspansi disektor manufactur dan dibawah 50 menunjukkan adanya kontraksi di sektor manufactur.

Indeks PMI Manufacturing dirilis sebulan sekali pada setiap awal bulan.Rilis data pada bulan berjalan adalah data untuk bulan sebelumnya.

Pengaruh terhadap harga saham dan nilaai tukar mata uang, indeks PMI Manufacturing yang naik menunjukkan optimisme pelaku bisnis manufactur sehingga menarik investor untuk masuk sektor ini.
Di pasar saham, khususnya harga saham sektor manufaktur cenderung naik. Di pasar forex nilai mata uang negara tersebut cenderung naik akibat sentimen positif di sektor manufaktur.




Baca selengkapnya

25 Maret 2017

GBP USD Potensi Sell


GBP USD seminggu kemarin mengalami kenaikan yang signifikan dan berhasil di tutup pada perdagangan hari jumat pada harga 1.2478

JIka GBP USD berhasil mempertahankan level penuntupan hari jumat, selanjuntnya akan menguji resisten kuat di 1.2655

Peluang entry sell di harga 1.2655 dengan Stop Loss 1.2700
disclaimer on

Happy Profit
Jika ada pertanyaan jangan sungkan sungkan untuk bertanya


Baca selengkapnya

19 Februari 2017

USD JPY 20 Februari 2017

USD JPY setelah berhasil menembus suport dan tujuan berikutnya ada di support di bawahnya
sekitar area 111.80.
Buy sedekat mungkin 111.80 stop loss dibawah support
Baca selengkapnya

18 Februari 2017

Indikator Supplay and Demand (SnD)


Buat para trader yang sedang belajar materi trading forex supplay and demand atau yang sedang mencari sistem trading atau indikator untuk trading forex bisa mencoba indikator supplay and demand ini.
Indikator Supplay and Demand membantu menandai atau marking zona-zona Supplay and Demand.
Berdasarkan pengalaman selama mngunakan Indikator Supplay and Demand ini, cukup akurat dalam menentukan area Supplay and Demand.

Yang tertarik silahkan download melalui link dibawah
Indikator Supplay and Demand

kalau ada link mati atau ada file yang gak bisa di download
comment aja atau bisa kabari via wa 085811810229
Baca selengkapnya

11 Februari 2017

AUD JPY untuk minggu ke 2 bulan Februari 2017


AUD JPY berada pada area resisten dan membetuk pola triple top
sudah terlihat ada rejection, semoga pertanda baik

Rekomendasi:
Sell AUD JPY untuk senin 13 februari 2017 dengan stop loss jika break resisten
disclaimer on
Baca selengkapnya

Indikator Momentum Part 1

  1. Pengenalan

    Momentum indikator adalah indikator yang mengukur kecepatan dari sebuah harga. Adapun indikator yang masuk dalam kategori momentum, antara lain Relative Strength Indicator (RSI), Commodity Channel Index (CCI), Stochastic, William %R, dan masih banyak lagi. Walaupun indikator-indikator tersebut menggunakan pendekatan dan formula yang berbeda untuk menghasilkan analisanya, namun pada prinsipnya semua memiliki kesamaan, yaitu untuk mengukur kecepatan dari sebuah harga.
    Dalam hal ini, harga dapat kita umpamakan seperti sebuah mobil. Ketika harga sedang melaju dalam sebuah trend, maka bisa diumpamakan seperti sebuah mobil yang sedang melaju di jalanan. Ketika mobil akan berbalik arah, maka mobil akan memperlambat lajunya untuk kemudian pelan-pelan memutar arah. Demikian juga dengan harga, ketika harga akan mengalami reversal, maka harga itu akan melambat terlebih dahulu, untuk kemudian berubah arah dari downtrend menjadi uptrend ataupun sebaliknya. Hal inilah yang dilakukan oleh indikator momentum, yaitu menunjukkan seberapa cepat atau seberapa lambat harga itu melaju. Sehingga diharapkan dengan mengacu kepada momentum indikator, trader dapat memperkirakan, kapan harga akan berbalik arah.
    Momentum indikator lebih dikenal luas dengan istilah oscillator. Penulis akan menggunakan istilah ini untuk membiasakan pembaca dengan istilah yang lebih dikenal secara luas. Perlu diingat bahwa prinsip dasar dari oscillator adalah bahwa sinyal buy dan sell yang dihasilkan oleh oscillator masih tetap memerlukan konfirmasi dari harga itu sendiri. Boleh-boleh saja trader menggunakan oscillator sebagai sinyal awal untuk analisa buy dan sell, tapi tetap trigger yang paling utama untuk buy dan sell adalah aksi dari harga tersebut (price action). Oscillator hanya memberikan sinyal, tentang adanya potensi pembalikan arah (reversal) dari harga. Tidak serta merta ketika oscillator memberikan sinyal pembalikan arah, maka harga akan berbalik arah juga, bisa saja harga berbalik arah beberapa candle setelahnya atau malah harga tidak jadi berbalik arah.
    Pada dasarnya, ada beberapa cara membaca atau menginterpretasikan sinyal dari oscillator, beberapa diantaranya yang paling sering digunakan adalah
    1. Overbought (OB) dan Oversold (OS)
    2. Equlibrium dan Zero Line cross
    3. Analisa Divergence
    Karena secara prinsip semua oscillator memiliki kesamaan, maka penulis mencoba membahas terlebih dahulu ketiga cara interpretasi di atas, sebelum masuk ke detail masing-masing oscillator yang akan dibahas. Pada tulisan kali ini, penulis akan fokus untuk membahas interpretasi oscillator dari indikator yang lebih sering dipakai oleh trader, yaitu Stochastic, RSI, dan CCI.
  2. Interpretasi Oscillator

    a. Overbought (OB) dan Oversold (OS)
    Semua oscillator memiliki kesamaan karakteristik, yaitu selalu bergerak dari satu ekstrim ke ekstrim yang lainnya, area ekstrim ini disebut dengan overbought dan oversold area. Overbought berada di atas equilibrium line dan oversold berada di bawah equilibrium line, seperti terlihat pada gambar 2.1  di bawah ini.
    Oversold (OS) adalah kondisi jenuh jual, yang bisa menandakan 2 kemungkinan, yaitu downtrend yang kuat atau adanya potensi untuk reversal ke arah bullish. Ketika oscillator memasuki area OS, tidak berarti serta merta harga akan reversal ke bullish, bisa saja untuk suatu periode, harga akan terus turun sementara oscillator tetap berada di area OS. Hal ini menandakan downtrend yang kuat (strong downtrend). Sebaliknya, tidak jarang juga ketika oscillator memasuki area OS, harga langsung mengalami bullish reversal, memantul kembali ke arah atas.
  • Overbought (OB) adalah kondisi jenuh beli, yang bisa menandakan 2 kemungkinan, yaitu uptrend yang kuat atau adanya potensi untuk reversal ke arah bearish. Ketika oscillator memasuki area OB, tidak berarti serta merta harga akan reversal ke bearish, bisa saja untuk suatu periode, harga akan terus naik sementara oscillator tetap berada di area OB. Hal ini menandakan uptrend yang kuat (strong uptrend). Sebaliknya, tidak jarang juga ketika oscillator memasuki area OB, harga langsung mengalami bearish reversal, memantul kembali ke arah bawah.
Baca selengkapnya

5 Februari 2017

Prediksi EUR USD 6 Februari 2017


EUR USD masih berada di zona sideway
diperkirankan akan mengalami gerakan yang signifikan jika berhasil break chanel atas atau bawah

Prediksi
Sell EUR USD dengan target support terdekat

Baca selengkapnya